Cewek Kok Nyablak?


Nyablak? Apaan tuh? Itu loh, gaya bicara yang kasar dan cenderung nggak sopan.
Nggak kenal tempat dan waktu. Cenderung nyakitin hati orang yang mendengar. Hal
sepele aja kadang dikomentarin dengan pedas. Gimana ceritanya ya kalo
praktisinya malah remaja, cewek pula! Apa kata dunia? Kan katanya masa depan
dunia ada di tangan kita. Tul kan?
Dulu nyablak tuh ada batasan tempat dan kalangan sih. Tapi belakangan ini malah
ada di mana-mana. Gampang banget kita temui cewek cablak. Terutama pas sang
cewek cablak nemuin masalah yang kadang sepele. Nggak harus kenal sih,
ciri-cirinya mudah ditangkap radar kita kok. Misalnya pas macet di angkot dia
ngomong gini: ”Duh, sial bener nih macet, mana gerah lagi!” sambil pasang
tampang jutek kayak tuan puteri minta dikipasin sama dayang-dayangnya.

Padahal ucapannya itu bisa bikin orang lain nggak enak hati loh. Mau kenal atau
nggak, serasa jadi tersangka yang bikin dia susah. Syukur-syukur nggak didengar
cewek cablak lain. Coba kalo ketemu, bisa dibales dengan kata-kata kasar juga.
Misalnya: ”Eh, emang elo aja yang gerah, gue juga panas tau, ngga usah berisik
gitu deh!” Nah, kalo udah gitu, bisa ditebak kan ujungnya? Jadi inget video
brutal Geng Nero yang pernah beredar beberapa waktu lalu itu ya. Wkwkwwk…

Masih banyak lagi tempat-tempat umum yang jadi tempat nyablak. Di kantin
sekolah, di mal, antrian di bioskop, malah ada yang dengan nyamannya pake gaya
nyablak pas jam belajar di kelas. (which is… lawan bicaranya adalah bapak-ibu
gurunya sendiri) gubrag! Nggak anggun banget cewek cablak itu…
Ditilik lebih jauh lagi, kecablakan cewek jaman sekarang nggak kenal waktu
juga. Pagi, siang, sore, malam, oke aja ngomong kasarnya (eh, pas ngimpi tetep
ngomong cablak apa nggak tuh?). Belum lagi dunia remaja cewek yang nggak jauh
dari masalah penampilan, mulai dari bentuk tubuh, gaya pakaian, make up dan
pernak-perniknya. Salah sedikit aja bisa jadi sasaran empuk si cewek cablak.
”Eh, nggak salah elo pake baju jadul gitu?” atau ” Ya ampun, ngaca dulu dong,
Bo! Elo pikir siapa elo berani beli tas merek itu!” Wah, wassalam deh ama
persahabatan dengan cewek jenis ini. Walaupun temen, tetap aja nggak enak
didengar. And you know what? Nyablak itu bisa menular ke kita kalau kita tipe
orang yang terlelu suka ngikutin arus. Lagi tren tuh. Tren yang salah dan
sedang mewabah. Waspadalah!

Kalo temen kita cewek nyablak
Nggak ada untungnya jadi cewek cablak. Perhatikan aja temen kita yang suka
nyablak. Walupun misalnya anak itu pinter secara akademis, cantik, fun abis,
tetap aja kalau nyablaknya keluar bikin kita keki. Kadang malu jalan sama dia.
Walaupun dia punya pembelaan bahwa udah jadi bawaan lahir. Dia berdalik, kita
yakin 120% bahwa nggak ada yang mau di cap sebagai cewek cablak. Baik sengaja
atau nggak. Baik cowok, apalagi cewek. Cewek gitu loh.

Cewek, adalah makhluk yang diciptakan Allah Ta’ala dengan predikat ”perhiasan
paling indah di dunia” kalau dia jadi wanita atau istri yang shalihah. Wanita
shalihah akan lebih indah dari berlian, emas permata, mutiara laut dan semua
aksesoris mahal yang ada di mal terkenal ibukota. Nggak sebanding ama tas
Hermes atau sepatu rancangan Manolo Balchnique yang disukai Madonna si Ratu
Pop, apalagi dengan baju-baju keluaran Zara. Ya, we can be more than that. Hmm…
nggak mau dong predikat itu gagal kita raih gara-gara kita punya sifat nyablak?
Iya kan, Sis?

Kalo temen kita nyablak? Heheh.. ini nih yang agak repot. Bener. Paling sulit
nasihatin teman sendiri, betul? Takut dia tersinggung lah, marah lah, atau
malah kita dipecat jadi temannya. Lebih gampang ngajakkin ke jalan kebaikan
daripada ngelarang ke jalan keburukan. Trus gimana dong?

Gampang, nih usulnya. Saat temen cewek kita itu bicara dengan cablaknya sama
kita, bilang aja ”Hei, nggak sayang ya ama aku? Kok sama temen ngomongnya gitu.
Kata Rasulullah: man laa yarhum laa yurham. Siapa yang tidak menyayangi, maka
tidak akan disayangi”. Sekilas memang lebay, tapi percaya deh, kalo udah
masalah sayang temen, semua orang juga mau dicap penyayang. Perempuan kan
makhluk penyayang…betul, betul, betul? (Upin dan Ipin mode ”on”). Nah, nanti
pelan-pelan, terapkan juga pas dia nyablak sama orang lain. InsyaAllah
kepikiran deh sama dia, bahwa mestinya nggak harus nyablak. Kalo nyablak, wajah
cantik juga jadi belel, lho!

Sebagai muslimah kita mesti tahu, Allah sayang banget sama yang namanya makhluk
perempuan. Makanya kita diperintahkan untuk jaga kehormatan kita, antara lain
menjaga aurat dan lisan kita. Ah, jadi teringat guru ngajiku ngasih penjelasan
dari sebuah hadis: ”Tidak akan Allah mendatangkan siksaan karena air mata atau
karena kesedihan hati, melainkan karena lisan…”

Rasulullah saw. Juga telah mengajarkan kepada kita melalui
sabdanya:”Sebaik-baik kalian adalah yang selalu berbuat baik terhadap
istri-istri kalian.” (HR Turmidzi)

Kemudian sabdanya yang lain adalah: “Takutlah kepada Allah dan hormatilah kaum,
wanita.” (HR Muslim).

Subhanallah betapa mulianya sebagai wanita dalam ajaran Islam. So, kalo tahu
Islam memuliakan wanita, ngapain juga wanita kudu merendahkan dirinya dengan
cara mau diatur oleh ajaran selain Islam. Ah, jangan sampe deh!
Kalo urusan ingin dihargai, dihormati, dipuji dan dimuliakan semua wanita
pengen. Itu sebabnya, jangankan muslimah, semua wanita di dunia pasti lebih
senang dikenal sebagai wanita anggun, beretika, elegan, lemah lembut, smart dan
berkelas. Sampai ada kursusnya segala kan? Dan yang pasti, sifat-sifat itu
nggak akan bisa bergandengan serasi dengan sifat nyablak. Trus, apakah hasil
akhirnya adalah kita mesti jadi lemah letoy dan nggak pernah marah? Nggak dong.
Ada saatnya kita mesti jadi cewek tegas, terutama dalam menolak kemaksiatan.
Tapi ingat, tegas nggak sama dengan galak atau malah nyablak. Kayak Rasulullah
saw. tuh, penuh kasih sayang kepada kaum muslimin, dan keras terhadap kaum
kafir (coba aja cek di al-Quran: surat Al-Fath ayat 29). Ok?
Muslimah nyablak? Nggak banget!

Karena kualitas generasi penerus umat ada di tangan kita para muslimah. Suer!
Kalau sifat nyablak nggak kita hilangkan dari sekarang, nanti jadi kebiasaan
pas dewasa nanti (baca: pas udah jadi ibu). Nah, apa bisa kita ngedidik anak
kita dengan gaya bahsa yang nggak sopan? Penggunaan bahasa sangat berpengaruh
dalam membentuk karakter anak loh. Kita senang banget kan kalau ketemu anak
kecil yang polos tapi sopan dan smart? Otomatis itu didapat dari pendidik
utamanya, yaitu ibunya, alias kita-kita nih calonnya. Apa nggak terlalu lebay
neh? Nggak. Bayangin kalau anak-anak sudah nyablak dari kecil, dewasanya kayak
apa ya? Jangan-jangan bukannya membangun peradaban manusia yang mulia kayak
yang diajarin Rasulullah saw., eh malah tua-tua doyan berantem walaupun
jabatannya terhormat. Kayak yang di tivi itu loh…awalnya kan karena nggak bisa
jaga etika berbicara. Dari sinetron juga banyak pemerannya yang ngajarin untuk
bicara memaki ortu atau teman. Masa’ kita mau niru yang begitu. Naudzubillah.

Sis, kita bisa niru Aisyah ra., misalnya. Di usia muda udah jadi periwayat
hadist, smart, bisa jaga sikap sesuai yang diajarkan Rasulullah saw. Jadi
tempat bertanya buat kaum muslim yang belum ngerti Islam sebagai prinsip hidup.
Jadi tren setter dalam bersikap gitu loh. Atau kita tiru Khadijah ra. Beliau
sangat sabar mendampingi Rasulullah saw. dalam mendakwahkan Islam. Pemboikotan,
hinaan, siksaan dalam jalan dakwah nggak pernah beliau komentari dengan
komentar yang nggak enak didengar.

Sssst…. udah dengar hadis yang satu ini? Rasulullah saw. membuat empat buah
garis seraya berkata: “Tahukan kalian apakah ini?’ Mereka berkata: ‘Allah dan
RasulNya lebih mengetahui.’ Nabi saw.. lalu bersabda: “Sesungguhnya wanita ahli
surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti
Muhammad saw., Maryam binti ‘Imron, dan Asiyah binti Mazahi.’ (Mustadrak
al-Shahihain 2:497)

Wah, tentu saja wanita ahli surga tutur kata dan perilakunya benar dan baik
dong ya. Lha, kita? Duh, gimana ya. Kok nggak dijamin masuk surga aja tutur
kata dan perilaku kita malah nyebelin dan bikin sakit ati. Ya Allah, ampunilah
kami.

So, wrap it up!
Bungkus bu….! Mumpung masih muda, belum kiamat, ayo kita stop wabah nyablak
yang sangat tidak dianjurkan oleh syariat Islam. Sebagai muslimah yang beriman
atau yang mau berusaha jadi orang beriman, kita mesti perjelas karakter kita di
hadapan Allah Swt. So, pasti kita akan jaga sikap selayaknya orang bertakwa,
terus nurut sama Allah Swt. dan RasulNya. Selalu pakai tolak ukur Islam dalam
berpendapat dan milih sikap. Otomatis cara hidup juga sesuai Islam. Bukan
terbawa ‘wabah’ budaya yang bertentangan dengan Islam. Ayo, tentukan arah kamu
sekarang juga!
Sis, di jaman ini, remaja dan wanita dewasa ditawarkan untuk jadi pemenang
kontes kecantikan dan idola, terkenal di dunia dan jaminan masa depan cerah (di
dunia doang, tuh..), syaratnya mesti berkarakter, smart, anggun, berani umbar
aurat dan bla bla bla, itu nggak cukup. Siap terkenal dunia akhirat? Tambah
lagi syaratnya: taat syariat! Sip deh

[sumber: http://muaunj.wordpress.com/2010/07/30/cewek-kok-nyablak/#comment-59]

@cindhinouvie | 2009. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / A Whole My World

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger