Keutamaan Bulan Muharam


Inilah Keutamaan Bulan Muharam

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dalam kalender Hijriah terdapat empat bulan
haram, yakni Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab. Disebut haram
karena keempat bulan itu sangat dihormati, dan umat Islam dilarang
berperang di dalamnya.

Muharam yang berarti diharamkan atau yang sangat dihormati, memang
merupakan bulan gencatan senjata atau bulan perdamaian. Hal ini
menunjukkan bahwa umat Islam di manapun harus selalu bersikap damai,
tidak boleh mengobarkan api peperangan jika tidak diperangi terlebih
dahulu.

Seyogianya, umat Islam menghormati dan memaknai Muharam dengan spirit
penuh perdamaian dan kerukunan. Sebab, Nabi Muhammad SAW pada khutbah
haji wada-yang juga di bulan haram, mewanti-wanti umatnya agar tidak
saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau berperang satu sama lain.

Esensi dari spirit Muharam adalah pengendalian diri demi terciptanya
kedamaian dan ketenteraman hidup, baik secara fisik, sosial, maupun
spiritual. Karena itu, di bulan Muharam Nabi Muhammad SAW menganjurkan
umatnya untuk berpuasa sunah: Asyura (puasa pada hari kesepuluh di
bulan ini).

Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah
Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam. Dan, shalat yang paling utama
setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Ibnu Abbas berkata, “Aku tak melihat Rasulullah SAW mengintensifkan
puasanya selain Ramadhan, kecuali puasa Asyura.” (HR Bukhari). Dalam
hadis lain yang diriwayatkan dari Abi Qatadah, Nabi SAW bersabda,
“Puasa Asyura itu dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.” (HR Muslim).

Melalui puasa sunah itulah, umat Islam dilatih dan dibiasakan untuk
dapat menahan diri agar tidak mudah dijajah oleh hawa nafsu, termasuk
nafsu dendam dan amarah, sehingga perdamaian dan ketenteraman hidup
dapat diwujudkan dalam pluralitas berbangsa dan bernegara.

Puasa sunah di bulan Muharam agaknya juga harus menjadi momentum islah
bagi semua pihak. Agar perdamaian dan ketentramaan terwujud, Muharam
juga harus dimaknai sebagai bulan antimaksiat, yakni dengan menjauhi
larangan-larangan Allah SWT, seperti fitnah, pornoaksi, pornografi,
judi, korupsi, teror, dan narkoba.

Muharram juga penting dijadikan sebagai bulan keselamatan bersama
dengan menghindarkan diri dari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang
dapat menyengsarakan manusia, baik di darat, laut, maupun di udara.

Red: Budi Raharjo
Rep: Oleh Muhbib Abdul Wahab

http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/12/05/150761-inilah-keutamaan-bulan-muharam

ga usah dibaca, ga penting juga

karna bingung mau ngisi blog apa, akhirnya pngen cerita aja..

hheeehee,,
tp rada g jelas gtu..
namany jg org bingung,,
cerita ny...


tentang apa yg aq rasakan slama ini,, s'bnrny aq pngn blg dari awal tp g enak+g bisa..
huhfpt..

kadang, aq bingung ma 'klian' smua..
aq udah b'usaha s'maksial mngkin u/ buat klian g kecewa ma aq, mskipun aq slalu saja gagal..
tp, bsa kan sdikit m'hibur aq m'buat smua yg aq lakukan g sia2..

d saat aq sdg lelah2ny, aq dtg k klian.. tp, bukan senyum hangat yg qu dapatkan, m'lainkan s'gudang p'tanyaan "knp si kmren kamu g dtg?" dan raut wajah yg ditekuk masam..
s'jujurny, aq ingin dtg tman.. aq ingin slalu dtg, ingin slalu ada d saat kalian butuh aq..
tp, aq g bs.. klian tw, d rmh pun aq dilema,, pkiran qu slalu k kalian..
aq hrus m'prioritaskan s'suatu.. dan saat itu keluarga aq lebih m'butuhkan aq..

wktu it, aq smpet sdih bgt saat datang dan aq lngsung d persalahkan..
aq g tw kondisi ny gmn,, maaf klo dah buat klian capek bolak-balik k percetakan dgn p'cuma..
s'bnernya aq mau brgkt sndiri, aq g mau nyusain klian smua..

aq siap m'jadi 'tempat sampah' buat klian, aq siap m'dngarkan smua keluh kesah klian, smua k'marahan klian..
tp, apakah klian siap mnjadi 'tmpat sampah' buat aq ??

yg aq inginkan g banyak koq..
aq tw qta smua lg pd stress,, lg sama2 tertekan..
tp apakah sangat sulit u/ memberikan senyuman terbaik kalian kpd aq saat aq datang..??
senyuman terbaik klian, bukan senyuman pahit yg klian paksakan..

maaf klo aq blm mnjadi teman yg baik, maaf klo aq blum slalu ada, d saat klian butuh aq..
yuuk,, qta sama2 bljar m'hargai org lain.. bljar mjadi tman yg baik..


I Luv My Country




Buktikan kecintaanmu pada negeri ini..
Jangan malah menghancurkannya dari dalam..

Say No To Terorism and coruptor..!!!





Keindahan Untukmu


Kafemuslimah.com

Rabbi…
Jika cintaku Kau ciptakan untuk dia,
tabahkan hatinya,
teguhkan imannya,
sucikan cintanya,
lembutkan rindunya..


Rabbi....
Jika hatiku Kau ciptakan untuk dia,
penuhi hatinya dengan Kasih-MU
terangi langkahnya, dengan Nur-MU


bisikkan kedamaian dalam kegalauan,
temani dia dalam kesepian..

Rabbi...
kutitipkan cintaku pada-MU untuknya,
resapkan rinduku pada rindunya,
mekarkan cintaku bersama cintanya,
satukan hidupku dan hidupnya
dalam cinta-MU
sebab, sungguh aku mencintainya karena-MU...
(Dikutip dari Derap-derap Tasbih - Hadi S. Khuli)

Keindahan Menjadi Muslimah

Emansipasi wanita saat ini sedang digembor2kan oleh para kaum feminis...

Mereka seolah tidak setuju dengan ajaran-ajaran islam dengan alasan..

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kpd suaminya tetapi suami tak perlu taat pd isterinya.
7. talak terletak di tgn suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dlm beribadat karena masalah haid dan nifas yg tak ada pada lelaki.
Hupfth.. Karena banyaknya alasan tersebut mereka nggak capek-capeknya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM"



Tapi coba lihatlah..!!! Andaikan mereka mau belajar Islam lebih jauh..

1. Benda yg mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?Itulah bandingannya dgn seorg wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?

3. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya utk isteri dan anak-anak.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.

6. Seorang wanita, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

7. Seorang wanita boleh memasuki pintu Surga melalui mana mana pintu Surga yg disukainya cukup dgn 4 syarat saja : Sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya dan menjaga kehormatannya.

8. Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala org pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

See??? How Precious you are...
Islam itu sangat memuliakan seorang wanita.. Bukan malah merendahkannya..
Think again.

(Hanyaakudanduniaku.blogspot.com)

Seorang Janda yang Istimewa

Seorang gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan membagikan uang dinar di hadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta.

Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, "Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?"

Janda bermuka buruk itu menjawab, "Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya butuhkan bukan dinar melainkan bekal akhirat."

"Maksud engkau?" tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu."
Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu salat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal."
Dengan jawaban seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah rauh, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya.

Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempuan lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari monyet itu. Kabar itu tersebar ke pelosok negeri. Para penjabat tak habis pikir, bagaimana seorang gubernur bisa menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu.

Maka pada suatu kesempatan, Gubernur mengundang mereka semua ke sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, termasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Mereka semua heran dan tidak ada yang mau menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, pertanda ada orang gila yg melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan.Gubernur lalu bertanya, "Mengapa kaubanting gelas itu?"

Tanpa takut wanita itu menjawab, "Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurnag lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi."
Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawaban yang masuk akal itu.
Sebab lainnya?" tanya Gubernur.Wanita itu menjawab, "Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Alquran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan."

Gubernur kian takjub. Demikian pula para tamunya. "Masih ada sebab lain?"
Perempuan itu mengangguk dan berkata, "Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernurnya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya." Kemudian Gubernur itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengarnya sangat gembira karena Gubernur memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada gubernurnya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.

Adikku yang sangat Menyanyangiku


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Yang mencintaiku lebih daripada aku mencintainya.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.


"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak

mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak

dipukul!"

Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!" Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan napas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang dikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas provinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik,hasil yang begitu baik" Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga. Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"

Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."


Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.

"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang

dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun,

mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai kerja reparasi.


Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar --ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanyakepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."


Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

(Dari "I cried for my brother six times)



Perempuan


Perempuan bukan dijadikan diatas kepala untuk disanjung dan dipuja. Perempuan juga bukan dijadikan dari alas kaki untuk dipijak-pijak sebagai alas kaki

Tetapi perempuan dijadikan dari tulang rusuk kiri lelaki, dekat dengan hati untuk disayangi, dekat dengan tangan untuk dilindungi


tulang rusuk lelaki, bengkok sifatnya. menjadi tanggung jawab laki-laki untuk meluruskannya. Adakah batang bengkok mampu menghasilkan bayangan yang lurus

Akal sehat perempuan setipis rambutnya, selalu mengikuti perasaan ketika berbicara. Hati perempuan serapuh kaca, mudah tersentuh dengan kata-kata. Nafsu perempuan setinggi gunung hanya iman yang dapat menghalangi.

Suara perempuan gemersik bak buluh perindu hingga menusuk, membelai kalbu. Bicara perempuan sehalus sutera,takkan jemu ketika mendengarnya.

Air mata perempuan mahal harganya, tanda kasih pada kekasihnya. Kasih perempuan selembut salju, mampu membuat lelaki hilang arah tuju.

@cindhinouvie | 2009. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / A Whole My World

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger