Lubang yang Tak Pernah Tertutup


 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Ternyata benar, kehilangan orang tua atau orang terkasih meninggalkan lubang besar di hati -- lubang yang tak akan pernah benar-benar tertutup, seberapa pun waktu berlalu.


Lamunanku kembali pada tiga tahun lalu, saat duniaku seketika berubah. Hari ketika orang yang paling aku sayangi dan hormati berpulang. Saat detak jantungnya mulai melemah dan napasnya perlahan menghilang, aku terus berdoa -- mengharapkan keajaiban terjadi. Namun saat dokter menyatakan waktu kematiannya, seluruh harapanku runtuh. Air mataku tumpah deras. Itu pertama kalinya aku menangis sedalam itu. Tak ada lagi yang bisa aku tahan.


Dengan langkah lemas, aku keluar dari ruang ICU untuk mengambil kartu identitas yang kutitipkan sebelumnya. Seorang perawat menyerahkan kartuku sambil berkata,

“Daripada bolak-balik tukar kartu, kalau mau keluar, kartunya ditinggal di sini saja.”

“Mama sudah nggak ada, Suster,” jawabku pelan. Meski sudah kuusahakan untuk kuat, suaraku tetap bergetar.


“Maaf ya, saya turut berduka.”


Aku hanya mengangguk, lalu meninggalkan ruangan itu tanpa berkata apa-apa lagi.


Langkahku terasa hampa. Aku hanya mengikuti adikku dari belakang tanpa benar-benar sadar ke mana kami berjalan. Pikiranku kosong, masih mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.


Kami tiba di sebuah lorong sunyi. Di depannya ada ruangan kecil dan bangku panjang. Ruangan yang selama ini selalu menjadi momok menakutkan di rumah sakit. Ruangan yang lebih sering disebut hanya dengan bisik-bisik. Ya, benar -- “Kamar Mayat.”


Aku duduk sendirian di bangku panjang dekat pintu masuk. Kakak dan adikku membantu ayah mempersiapkan keperluan ibu untuk segera dibawa ke sana. Waktu menunjukkan pukul 00.10 dini hari. Udara malam begitu dingin, tapi aku tak merasakan apa-apa. Tidak takut, tidak sedih, tidak marah. Hanya dingin yang menyelimuti, dan ribuan skenario berputar di kepalaku tentang bagaimana caranya aku menjalani hidup tanpa ibu.


Di ruangan sebelah, tampak terang dan dipenuhi karangan bunga. Rupanya, ada publik figur yang juga berpulang di hari yang sama, pikirku sekilas.


Lalu aku kembali tenggelam dalam pikiranku sendiri, menyusun ulang hidup dalam imajinasi: tanpa suara ibu yang membangunkan pagi, tanpa doa yang biasa menyertai kepergianku, tanpa pelukan hangat yang selalu bisa menenangkan badai di hati.


Seorang perempuan kemudian duduk di sampingku.

“Petugasnya ada, Mba?” tanyanya.

“Ada, Mba,” jawabku pelan dan singkat.

“Yang meninggal siapa, Mba?” ia mencoba membuka obrolan.


“Ibu saya, Mba. Kalau Mba?”


“Suami saya.”


Lalu ia mulai bercerita tentang suaminya. Aku mendengarkan, berusaha sopan, meski wajahku datar dan pikiranku tak benar-benar hadir. Aku tahu itu tak pantas. Harusnya aku menunjukkan empati. Tapi aku benar-benar tak bisa berekspresi apa-apa saat itu.


Yang aku pikirkan hanya satu: aku ingin semuanya cepat selesai. Aku ingin ibu segera tiba, menyelesaikan semua urusan administrasi dan dokumen yang diperlukan, lalu kami bisa pulang.
Pulang -- tanpa sosok yang selama ini menjadi pusat dari segala makna pulang itu sendiri.


23062022


Posted by
A Whole My World

More

Menanti Tanpa Nama


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Bagaimana caranya menjelaskan rindu kepada seseorang
Yang entah siapa dan dimana saat ini
Untukmu yang  jauh disana
Terkadang mata ini iri kepada hati
Karena kau ada di hatiku namun tidak tampak di mataku

Aku tidak memiliki alasan pasti
Mengapa sampai saat ini masih ingin menunggumu
Meski kau tak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan
Hati ini meyakini bahwa kau ada
Meski entah di belahan bumi mana
Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan hidupku dengan mu
Disini, disisiku

Maka, saat hatiku telah mengenal fitrahnya
Aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang di cintai-Nya
Sekalipun kita belum pernah bertemu
Mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama
Tersenyum menatap rembulan yang sama
Disanalah tatapanmu dan tatapanku bertemu

"kutipan Buku Tausiyah Cinta"





Posted by
A Whole My World

More

Kalian & Kami


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ




Sebenarnya saya telah merasakan hal ini berulang kali, tapi kenapa masih saja terasa sakit ya? Bukankah seharusnya saya sudah kebal dengan perasaan ini?
Masih terbayang, tatapan mata kalian, kata-kata kalian, sikap kalian yang seolah tidak terima dan sedikit meremehkan. Apakah kami pantas untuk diperlakukan seperti itu? 
Jika "hadiah utama" kami tidak berkesempatan untuk mendapatkan, bukankah "hadiah hiburan" yang disediakan sebaiknya diperuntukan untuk kami? Kenapa kalian tetap ingin mendapatkannya? Apakah "hadiah utama" tidak cukup untuk kalian? Apakah kami hanya berperan sebagai tim hore untuk sekedar meramaikan acara saja? 
"Semua berkesempatan yang sama kok" tapi kenyataannya tidak seperti itu, hampir 75% dari semua hadiah yang diberikan didapatkan oleh "kaum" kalian dan kami hanya bisa ikut bertepuk tangan saja.

Ini tidak adil, dari awal saya sudah ingin bersuara, berteriak, tapi apa gunanya? Toh tidak akan ada perubahan setelahnya.
Kenapa kalian sangat anti kepada kami? Padahal kita berkerja keras untuk mencapai tujuan bersama, kita duduk, kita berdiri di tempat yang sama, apa hanya karena status kita yang berbeda kalian menjadi sangat anti kepada kami?

Ibaratnya jika ada sebuah keluarga yang mempunyai anak kandung lalu mengadopsi anak lain di keluarganya, kami lah yang menjadi "anak tiri"nya. Meskipun berulang kali dipastikan kedua orang tua tidak akan pilih kasih, tetap akan terasa perbedaan kasih sayang diantara anak kandung & anak tiri. Dan itu hal yang sangat wajar, kami sadar sehingga kami tidak pernah protes dan mengikuti semua aturan yang kalian buat.

Tapi kami juga manusia biasa, yang masih bisa merasakan sakit hati jika aturan yang kalian buat terlalu menjauhkan kami. Bukankah kalian juga memerlukan bantuan kami untuk mencapai tujuan kalian? Kenapa kita tidak bisa berada di satu tempat yang sama? Kenapa selalu ada jarak atau pembatas diantara kita? 
Apakah kalian sudah merasa kalau kalian terlalu OP sehingga bisa berbuat seenaknya terhadap kami?

Seperti yang saya tulis di awal, saya sudah sering sekali diperlakukan seperti ini, tapi kenapa setiap menerima perlakuan ini masih terasa menyakitkan? Meskipun kali ini yang terparah bukan terjadi pada saya, tapi tetap saja dia adalah "kaum" kami sehingga saya juga merasakan rasa sakitnya.

Doa saya, semoga saya masih bisa bertahan menghadapi semua ini, semoga sikap kalian jadi lebih beik terhadap kami, semoga suatu saat nanti kami bisa menjadi kalian.. Entah kapan semua itu bisa terkabul, tapi semoga saja itu bisa terjadi suatu hari nanti.

Aamiin


Nb. untuk nantinya, saya akan mengurangi niat dan semangat saya jika ada acara tentang kalian, sehingga saya tidak akan terlalu dikecewakan di akhirnya (yang saya yakini ke depannya tidak akan ada acara kalian yang melibatkan kami di dalamnya)

Posted by
A Whole My World

More

생일 축하해 나에게...!



   السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ




Another year has passed. I’m not sure if this past year has made me a better person—more mature, more useful to others than before. But one thing is clear: I feel that my current self is more sincere in facing what’s ahead. I’m learning not to overthink things. It’s challenging, but I’ll keep trying my best.


For the first time, I took a day off on my birthday to do the things I wanted, just for me. I treated myself to a massage at the salon, ate sushi, bought my favorite perfume, picked up some Auntie Anne's, watched a movie, and enjoyed it all by myself. I even bought some books and tried to get back into reading. I spent a bit today, but I feel content.


This year, I hope to complete half of my deen, to find someone I can talk to, spend time with, and who will be with me for the rest of my life. I also hope to bring more happiness to myself and to my father, to live healthier, and to be more consistent with exercise.


Happy birthday to me! Thank you for fighting, for always smiling even when you’re sad, and for doing everything on your own, even when it’s tough and not always your best.


Stay true to being the Cindhi who doesn’t show her problems to others, who embraces spontaneous ideas, and who’s always willing to help others if she can. I know you feel insecure and sometimes ashamed of your situation, but try to make peace with it. Some things take a lot of time, energy, effort, and resources to change.


Don’t forget to keep up with your training, continue your scrapbooking, and keep posting on your IG scrapbook page… Don’t get lazy. Cheer up, you’ll get through it all. I believe in you—you can do it. 


Thank you, Allah SWT, my only God, who understands me more than I understand myself, who knows what’s best for me, and who is always kind to me. Please forgive me for not being the best follower. May I be able to visit Your House in Mecca, and may I become a more obedient and better person in Your eyes.

Aamiin..


Bismillah... Once again, 생일 축하해 나에게...!






14/11/2024 : 23:59 WIB

Posted by
A Whole My World

More

Detik Itu, Segalanya Berubah

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎,




Hari ini sebulan yang lalu adalah hari yang tidak akan pernah aku lupakan. Hari dimana hidupku berubah selamanya. Sesuatu yang sempat terpikirkan tapi tidak pernah terbayangkan. Hari dimana aku ditinggalkan oleh ibuku tersayang untuk selama-lamanya. 


Ibuku adalah wanita yang sangat luar biasa sabarnya, jarang sekali mengeluh padhal beliau sangat kesakitan. Wanita yang sangat lemah lembut, baik hati, loyal jika ada rezeki. Wanita yang mengajarkan aku segala hal di kehidupanku, panutanku, idola pertamaku. 


"Mama.. Terima kasih telah mengizinkan aku merawat mama selama 2 minggu terakhir mama. Terima kasih telah sabar jika aku kadang memaksa mama untuk makan. Terima kasih telah mengajarkanku kesabaran ketika terkena musibah. "


"Sekarang mama udah ga sakit lagi. In syaa Allah mama sekarang udah tenang disana. Dan In syaa Allah aku akan selalu berdoa untuk mama, sering jenguk mama. "


"Mama tenang yaa disana, aku akan jagain papa disini. Sekarang aku udah belajar masak ma, jadi mama tenang aja papa ga akan susah nyari makannya. Walau masih masak yang sederhana aja tapi aku bakal belajar lagi supaya bisa jago masak kayak mama. "


"Jujur, aku kangen banget sama mama. Apalagi sekarang aku lagi sakit ma. Biasanya, aku pasti minta kerok mama langsung sembuh. Sekarang ga ada yang bisa kerokin aku lagi ma. Jadi sakitku agak lama sembuhnya. "


"Mama tunggu kami disana ya ma.. In syaa Allah nanti kita ketemu lagi disana.. I love you maa.. Ana uhibbuki fillah.. "


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا


Posted by
A Whole My World

More

Your Lies Lived in My Memories




 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Sakit sekali rasanya dibohongi orang lain, apalagi jika orang itu sudah terlalu dekat dengan kita. Bukan pasangan, tapi sahabat.. Dia yang aku kira orang yang bisa kujadikan panutan karena kesabarannya yang luar biasa menghadapi masalah yang bertubi-tubi.. Dia yang aku kira bisa kujadikan panutan karena masih bisa berbaur tapi tidak melebur dan masi memegang erat izzah muslimah.. 


Tapi ternyata, semua yang terlihat... atau mungkin, semua yang ingin kulihat -- hanyalah kebohongan.
Aku bahkan tak tahu, apakah kenangan tentangnya yang tersimpan di kepalaku selama ini benar-benar nyata… atau hanya bagian dari kebohongan itu juga.
Dan yang lebih menyakitkan -- aku tak tahu siapa dia sebenarnya.


Sesak rasanya, jika mengingat kenangan saat bersamanya, 

Apakah dia juga menanggap aku ini sahabatnya? 

Apakah semua kenangan aku dan dirinya masih dia ingat? 

Apakah aku masih ada dalam ingatannya? 


Aku sering berdoa untuknya, untuk kesehatannya, untuk kesabarannya.. Tidak, aku tidak ingin didoakan olehnya juga, tapi dengan semua kebohongannya selama ini, rasanya sia-sia air mata yang pernah kuteteskan untuknya... Aku bahkan tidak tahu apakah dia pantas menerima air mataku..



Aku selalu menyisakan satu ruang kecil di hatiku, ruang untuk diisi kekecewaan jika ekspektasiku tidak berjalan sesuai realita.. Tapi sepertinya, ruang ini terlalu kecil untuk diisi dengan kekecewaanku akan dia..




Aku hanya bisa mengadu pada Allahku.. Aku tak ingin menceritakan tentangnya pada orang lain. Aku tahu, mereka yang belum mengenalnya secara utuh mungkin masih menyimpan bayangan bahwa dia sosok yang sempurna. Dan aku… aku tak ingin menjadi alasan bayangan itu berubah menjadi buruk. 


Dan aku masih punya sedikit harapan untuk dia mungkin akan menghubungiku kembali.. Aku tidak akan meminta semua yang telah kuberikan padanya.. Tidak.. Aku hanya ingin dia kembali bercerita, tertawa, menangis denganku.. Seperti dulu.



Jika dia membutuhkan waktu untuk menjelaskan semuanya, aku akan menunggu selama waktu yang dia butuhkan.. Jika dia meminta maaf padaku atas semua kebohongan dia, akan aku maafkan.. Jadi, tolong kembalilah menjadi temanku, kembalilah menjadi sosok kakak bagiku..



Katamu, kamu akan datang jika aku menikah.. Aku tunggu yaa.. (tapi sebelumnya, doakan aku akan menikah secepatnya)




Aku rindu dirimu.. Apakah kamu merasakan hal yang sama denganku?





Posted by
A Whole My World

More

シンディ, 誕生日おめでとう!



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Congratulations.. one year has passed and I know that I learned a lot this year. I might not be the richest person in the world or have a lot of followers in instagram or millions YouTube's subscribers.


I might not be where I want to be but that's ok. I have happiness, peace of mind, and most importantly the gift of life. My being alive and healthy -in the midst of pandemic- today is as a result of none other than the almighty Allah. 


Wishing myself the happiest of birthdays. On this special day, I just want to thank you, Allah for the priceless gift of life that He has given me and for the wonderful people He has put in my life.
I’ll forever be grateful to you. Thank you, Allah for blessing me with such priceless gifts. On my birthday, I celebrate these little but priceless things. I pray that He continue to bless me throughout the year.


Ok, now I'm turning 30..
I don't know how's feel. To be honest, it's scary when I counted down day by day to my birthday but, it wasn't scary at all.


Kenapa itu menakutkan? krn paradigma dan stigma orang-orang tentang perempuan yang sudah usia 30 dan belum menikah.
I'm not stupid, gw tau ada (banyak mungkin) temen2 gw atau orang-orang di sekitar gw ataupun saudara gw yang kalo ngumpul pasti bertanya (dgn agak men-judge), kok kamu udh 30 belum menikah? Well, jujur gw cuman bs jawab "di doakan saja bs secepatnya"


Makanya gw agak malas kalo disuruh kumpul offline atau online sama temen2 gw yg udh pada punya anak. Malas krn bakal dijadikan bahan pembullyan.


Memang apa salahnya si blm menikah kalo lu cewek dan usia lu udh kepala 3?
Ini bukan karena lu laku atau engga..
Ini hanya masalah timezone dan timeline kita beda..


Ada orang yang nikah muda, bisa langsung punya anak 1, anak 2, anak 3 dst..
Ada juga yg nikah muda tp masi berusaha punya anak..
Ada yang bs nikah lebih dari sekali..
Ada yang nikah dgn usia lumayan dan langsung punya anak..
Ada yang nikah dgn usia lumayan dan masi berusaha punya anak..
Ada yang masi muda dan sdh dipanggil Yang Maha Kuasa..


Masalahnya cuma timezone dan timeline orang beda2. Dan elu ga bisa menyamakan timezone elu ke orang lain. Ga mungkin kan lu nyuruh orang US sholat dzuhur di waktu yang sama kayak di Indonesia..
Cuy.. disana masi malem pas kita tengah hari bolong..


Hidup, jodoh, rezeki, maut itu udah ada yang ngatur..
Ga main2 Beliau mengatur timeline semua makhluk hidup di bumi dengan sangat sempurna tanpa cacat..
Lu kira orang yang lu tanya2in kapan nikah itu ga kepikiran?
Fyi, kita jg mikir.. cuman ya mau gimana, itu di luar kendali dan kuasa kita..


Kadang itu dijadikan "bahan pembuka obrolan" tp malah kadang menyakitkan..
Kalo mau buka obrolan bs pake cara lain, misalnya, "skrg lagi sibuk apa?" Atau ngomongin hal2 yg lagi happening skrg (tp jgn tentang video 19 detik itu ya #oopss) atau ngomongin musik, film banyak deh hal2 lain yg ga bersinggungan sama kehidupan pribadi yg bs dijadikan bahan pembuka obrolan.


We only human, we have no power and knowledge about that things.
Sama aja kalo gw tanya ke lu, "kapan mati?" Emang lu bs jawab? 
Ga ada yang tau.. cuma Allah swt yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa atas semua itu.


Daripada lu cuma nambah beban, mendingan kalo ga bs bantuin lu diem aja.. ga perlu lah berkedok sok care dengan terus2an nanya kapan nikah? Kapan nikah? Ntar jg kalo udah saatnya lu bakalan tau..


Ga semua hal bisa terlaksana mulus kek jalan tol yang baru jadi. Kadang ada kerikil, kadang ada batu, kadang harus memutar ke jalan yg agak jauh utk sampai ke tujuan.


Semua udah ada yang ngatur. Dan tugas kita hanya menjalankan semua yang telah diatur untuk kita dengan sebaik mungkin dan berdoa semoga jalan yang akan kita tempuh ga terlalu banyak rintangannya..


Ok, kurang lebih 2 jam lagi tgl 14 akan berakhir, I just wanna say you're doing great this year. Let's fighting more for next year..



I love you, myself.. 



14112020 : 21.50


Posted by
A Whole My World

More

Yes, I am Ambivert

 


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ





Sekarang semakin banyak tes-tes kepribadian yang bisa dilakukan secara online, salah satunya adalah MBTI test. Sebenarnya MBTI itu apa si?

MBTI adalah singkatan dari The Myers-Briggs Type Indicator. MBTI adalah tes kepribadian yang diisi sendiri, tujuannya untuk mengetahui cara orang memandang dunia dan bagaimana cara mereka mengambil keputusan. MBTI mengambil inspirasi dari teori Carl Jung, yang menyebut bahwa manusia punya 4 fungsi utama dalam hidup: sensasiintuisiberpikir, dan merasakan. (sumber : disini).



Tapi kali ini aku ga akan ngebahas tentang MBTI test. Buat kalian yang pengen nyoba MBTI Test monggo langsung cuss kesini. Postingan kali ini aku mau ngebahas sedikit tentang salah satu jenis kepribadian manusia, yaitu Ambivert. Pasti banyak orang yang tidak familiar dengan kepribadian ini, karna sebagian besar manusia hanya mengetahui kepribadian Ekstrovert dan Introvert. Jika introvert adalah memiliki kepribadian tertutup, maka ekstrovert adalah kebalikannya, yaitu mempunyai kepribadian terbuka. Meski jarang terdengar, di tengah-tengah kepribadian introvert dan ekstrovert, ada jenis kepribadian lain bernama ambivert.


Apa sih Ambivert itu?


Kepribadian yang kamu miliki dapat menentukan bagaimana kamu berinteraksi dan bereaksi terhadap lingkungan di sekitarmu. Dengan begitu, kamu akan merasa nyaman, baik secara personal maupun profesional.Tipe kepribadian introvert dan ekstrovert kali pertama digagas oleh seorang psikiater bernama Swiss Carl G. Jung pada tahun 1900-an. Orang yang memiliki kepribadian introvert digambarkan cenderung lebih suka menyendiri dan senang menarik diri dari keramaian orang banyak.Orang-orang introvert lebih suka menyendiri dan berkumpul hanya dengan satu atau dua orang yang dianggap cukup dekat dengan dirinya. Kadang mereka membutuhkan waktu untuk sendiri (me time) setelah berada dalam lingkungan yang dipenuhi banyak orang.Sedangkan, orang yang memiliki kepribadian ekstrovert dideskripsikan sebagai orang yang senang ketika berada di lingkungan dengan banyak orang. Suka menghadiri acara kelompok dan senang bersosialisasi dengan orang lain.

Tapi, tidak semua orang dapat dikategorikan sebagai orang yang introvert maupun ekstrovert. karena ada beberapa orang yang perilakunya dapat mengarah ke introvert maupun ekstrovert. tergantung dengan situasi dan kondisinya. Inilah yang disebut kepribadian ambivert.



Ambivert adalah suatu kepribadian yang digambarkan sebagai sosok dengan campuran kepribadian introvert dan ekstrovert. Di mana pribadi ambivert senang bersosialisasi dengan orang lain, tetapi terkadang suka menyendiri pada waktu lainnya. (sumber : disini)


Ambivert, Si Pemalu tapi juga suka bergaul



Salah satu alasanku buat thread ini adalah, I am Ambivert.. yaaah.. Aku udah nyoba MBTI Test 2-3 kali dan hasilnya selalu nyaris seimbang antara sisi ekstrovert dan introvertku.. Yaah.. kisaran 45%-55% selalu begitu.. trus aku baca postingan @icampusindonesia tentang ambivert dan semua ciri-ciri nya nyaris menggambarkan aku banget. So yeah, I am Ambivert.

Sebenarnya ciri-ciri ambivert itu apa aja si? Ini menurut postingan @icampusindonesia di Instagram yang menyadarkanku bahwa aku adalah seorang ambivert.


1. Kamu sering berdiam diri, tapi bukan berarti kamu ga mau ngobrol. 




Biasanya kamu memiliki banyak hal yang ingin dibicarakan, tapi kamu sering merasa bahwa topik tersebut ga menarik perhatian orang. Jadi kamu lebih sering mendengarkan pembicaraan orang karena kamu ingin mengenalnya lebih dekat dan kamu juga menikmati pembicaraan kalian.


2. Hanya karena kamu suka berada di keramaian, bukan berarti kamu ingin ngobrol sama semua orang.




Berbicara menguras banyak energi. Buatmu, ada di sekitar banyak orang (tapi bukan berarti berdesak-desakan yah) sudah cukup membuatmu bahagia. Biasanya lebih suka berada di pinggir tidak suka berada di tengah-tengah kerumunan. Jadi, bisa memperhatikan banyak orang tapi tidak jadi pusat perhatian (ini ada tambahan sedikit dari aku).


3. Kamu suka hang out tapi ga dalam gerombolan yang ramai.




2 - 3 orang (kalo aku yaah maksimal 6 - 7 orang lah yaa) aja cukup. Karena akan lebih menyenangkan buatmu. Kamu bisa mengenal temanmu lebih dekat dan ngobrol lebih banyak.


4. Kamu sering banget mengabaikan Chat dari temanmu.




Karena kamu memang ga ingin membalasnya. Bukan karena kamu terganggu, kadang kamu terlalu sering ada di sekitar banyak orang dan bikin lelah. Sudah cukup banyak pembicaraan yang kamu lakukan dan kamu cuma ingin istirahat saja. Kadang juga jika di dalam suatu grup  WA pembicaraannya sudah sangat panjang, kamu hanya membuka grupnya saja tanpa di-scroll (hayoo.. siapa yang kayak gini juga). Tapi ada beberapa moment ketika kamu ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan, kamu akan membacanya semua dari awal. Hanya menjadi silent reader di grup krna merasa tidak terlalu mengerti apa yang dibicarakan atau merasa akan mengganggu pembicaraan dengan chatmu.


5. Kamu bukan tipe penyendiri





Kamu cuma butuh momen-momen tertentu untuk sendiri. Susah sih untuk menyeimbangkan waktu untuk temen-temen dan diri sendiri. Tapi kadang kamarmu terlalu nyaman untuk ditinggalkan. Apalagi kalo udah ada Hp, charger, headset, wifi, atau hanya sekedar buku waah.. itu seharian kamu ga akan keluar kamar (paling keluar kamar untuk ke toilet, atau makan).


6. Kamu susah banget kalo diajak keluar




Tapi kalau udah di luar kamu menikmati sensasi jadi pusat perhatian. Terlanjur keluar rumah yaudahlah dinikmati aja. Kalo aku ga gitu menikmati sensasi jadi pusat perhatian si.. cuman kalo udah terlanjur keluar rumah, langsung deh kadang bisa seharian. Sengaja dari pagi sampe sore bahkan malam. Biar sekalian gitu, besok-besok ga usah keluar lagi.


7. Kamu ga selalu jadi yang paling rame,




Tapi kamu tau kapan harus rame. Kamu rame kalo memang situasi mendukung. kalo engga yaa mending diam dan tidur aja. Biasanya kamu bakal keluar sifat rame nya kalo ada minimal 1 orang yang kamu kenal dekat. Makin banyak yang dikenal kamu akan semakin rame.


8. Kamu senang berada di kafe dan ngopi sendiri,




Dikelilingi orang tapi tetap fokus pada dirimu sendiri. Rasanya enak ada di sekitar orang banyak tapi ga ngomong sama mereka. Kamu ga masalah kalo harus makan sendiri, ke salon sendiri, belanja sendiri atau nonton sendiri. 


So, Are you an ambivert? 



Posted by
A Whole My World

More
@cindhi.nouvie | 2009. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / A Whole My World

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger