My Birthday Party

Kisah ini berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh gadis imut, lucu, baik hati, ramah tamah, dan tidak sombong bernama cindhi dwi novita (hehe narsis mode : on)

14 November 2008, pas ultah w pertama di kuliah.. Subhanallah,, ga pernah nyangka..
tmen2 kelas w bikin kejutan ke w..
pertama w di cuekin bgt, huhhpff kesel deh.. (krn w orgnya polos bgt jd w ga tau klo w dikerjain hehehe)..
mpe 2org tmen w (Ade Chandra dan Hairunnisa) ga ikut satu matkul gra2 ngambil kue (sorry guys,,) dan lagi,, dgn polosnya w tanya,, "knp Ade ma caca ga ada?" dan w kembali diboongin ma tmen w "mreka ngambil alumunium buat bikin chasing" (mmg wktu itu w lagi buat chasing dr alumunium.. yah,, w percaya (spiik))

pas mu pulang tiba2 mreka dtg bersama kue ultah dgn tulisan "Happy Birthday Cindy" sambil nyanyiin slamat ulang tahun,,,
hiks hiks.. terharu bgt w.. pengen nangis, pengen ketawa, pengen meluk smua (yg cewek tentunya..) itu adalah hari yang paling bahagia dl hidup w.. I will never forget it.. Thx guys..

syang wktu itu w ga foto2 ma tmen2 w..
yg jelas..
w sangat beruntung bisa kenal dgn kalian smua.. thx for being my friend..
thx for everything you do for me...
thx a lot guys..

Ahlan wa Sahlan ya Ramadhan



Marhaban Yaa Ramadhan..
Segala puji bagi Allah; Tuhan semesta alam, yang masih memberika kita kesempatan untuk bertemu kembali pada bulan yang suci, bulan yang penuh keberkahan.. Ramadhan..
Salawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta keluarga dan sahabatnya dan mereka-mereka yang mengikuti jejak langkahnya hingga hari kiamat..

Kenapa Ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslim?? Dalm Al Qur'an, Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagiamana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa”. (Al-Baqoroh:183)


Bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi mereka yang ingin mencarinya. Dalam atsar disebutkan:

أَيُّهَا النَّاسُ، قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةٌ، وَقِيَامُ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةَ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يُزْدَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقُ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ”، قَالُوا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفْطِرُ الصَّائِمَ؟ فَقِيْلَ: يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلىَ تَمْرَةٍ، أَوْ شُرْبَةَ مَاءٍ، أَوْ مَذَقَةَ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ

Dari Salman Al-Farisi ra. berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban: Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun ». kami berkata : »Wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa ? ». Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka
(HR Al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani)

Dan diantara ibadah-ibadah yang dikhususkan dalam bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

1. Shaum (puasa)
yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum, sebagaimana yang banyak diketahui, dan dengan menjaga anggota tubuh dari maksiat kepada Allah, dan jika tidak bagaimana mungkin dirinya merasa terawasi oleh Allah bagi siapa yang tidak takut kepada-Nya, dan tidak merasa adanya celaan pengawasan terhadap seseorang yang tidak ridha Allah:

مَن لم يَدَعْ قولَ الزُّورِ والعمَلَ بِهِ ، فَليسَ للهِ حاجة فِي أَن يَدَعَ طَعَامَهُ وشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan ucapan kotor dan dia melakukannya maka Allah tidak membutuhkan darinya dalam meninggalkan makanan dan minuman”.

Dan hal tersebut dalam syair juga disebutkan:

إِذَا لَمْ يَكُنْ فِي السَّمْعِ مِنِّيْ تَصَامُمٌ وَفِي مَقْلَتِي غَضٌّ وَفِي مَنْطِقِي صُمْتٌ

فَحَظِّي إِذَنْ مِنْ صَوْمِي الْجُوْعُ وَالظَّمَاُ وَإِنْ قُلْتُ إِنِّي صُمْتُ يَوْمًا فَمَا صُمْتُ

Jika dalam pendengaran diriku tidak ada perbaikan

Dan dalam penglihatan tidak terjaga dan ucapan yang tidak terkontrol

Maka apa keuntunganku dari berpuasa menahan lapar dan haus

Sekalipun aku mengatakan saya sedang puasa maka pada hakikatnya aku tidak berpuasa

Bahwa ibadah puasa hadir untuk memberikan perasaan kepada manusia bahwa dirinya harus mencapai tingkat kemuliaan diatas dari kebutuhannya, meningkatkan derajatnya diatas tingkatan yang ada dharuri, memperkokoh nilai-nilai luhur terhadap nilai-nilai yang rendah. Dari Abu Hurairah berkata; nabi saw bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa yang puasa karena iman dan berharap pahala dan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.

2. Al-Qur’an turun dalam bulan Ramadhan


Allah mengkhusukan pada bulan yang agung ini dengan turunnya Al-Qur’an Al-Karim; Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan”. (Al-Qodar:1) dan Al-Qur’an yang diturunkan Allah bertujuan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, Allah berfirman: “(ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”. (Ibrahim:1). Sebagaimana Al-Qur’an juga membawa petunjuk seluruh manusia “Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan di dalamnya Al-Qur’an membawa petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk tersebut dan membawa Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan yang bathil)”. (Al-Baqoroh:185)

3. Qiyam Al-Lail (shalat tarawih)

Dalam bulan ramadhan terdapat shalat qiyam lail, dan Allah menjadikannya ibadah sunnah bagi siapa yang berambisi mendapatkan ampunan Allah dari dosa-dosanya; dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

”Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan berharap ridha Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

4. Lailatul Qodar (malam kemuliaan)

Dalam bulan Ramadhan juga terdapat lailatul Qodar yang memiliki nilai dan bobot lebih baik dari seribu bulan.. “Lailatul Qodar adalah lebih baik dari seribu bulan”. (Al-Qodar:3) dan bagi siapa yang melakukan qiyam pada lailatul Qodar maka akan dihapus atau diampuni dosa-dosanya.

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Dan barangsiapa yang melakukan qiyam pada saat lailatul Qodar dengan iman dan berharap ridha Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

5. Al-I’tikaf

Dan pada malam 10 hari terakhir bulan ramadhan Rasulullah saw melakukan I’tikaf; dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: “Bahwa Rasulullah saw selalu I’tikaf pada malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan”.

Puasa Merupakan Bekal Untuk Menghadapi Musuh


Dalam puasa merupakan sarana memperkokoh keinginan dan kehendak, memberikan pembinaan atas kesabaran, karena itu; orang yang berpuasa harus menahan rasa lapar walaupun dihadapan ada hidangan yang lezat; dan harus mampu menahan rasa haus walaupun dihadapannya ada air dingin nun menyegarkan; dan juga menahan nafsu syahwat sekalipun disampingnya ada istri yang halal nun jelita, padahal tidak ada yang melihat dirinya kecuali Allah, dan tidak ada yang memimpin dirinya kecuali dhamirnya (hatinya), serta tidak bersandar pada yang lain kecuali keinginannya yang kuat dan penuh kewaspadaan. Dan karena bulan Ramadhan mengajarkan kesabaran yang juga diberi julukan dengan demikian “Bulan Kesabaran” seperti yang disebutkan bahwa

لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ، وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ، وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ

“Pada setiap sesuatu ada zakatnya, dan zakatnya tubuh adalah puasa, sedangkan puasa bagian dari kesabaran”.

Bahwa Islam bukan agama berserah diri dan malas; namun merupakan agama jihad dan usaha yang terus menerus, dan perangkat pertama dalam jihad adalah kesabaran dan keinginan yang kuat; karena itu jika seseorang tidak berusaha menjihadkan (memerangi) jiwanya, maka sungguh jauh, akan mampu memerangi musuhnya, dan barangsiapa yang tidak mampu mengalahkan jiwanya dan syahwatnya, maka sungguh jauh, dirinya akan mampu mengalahkan musuhnya, dan barangsiapa yang tidak mampu bersabar menahan rasa lapar dalam satu hari, maka sungguh jauh dirinya, bisa bersabar berpisah dengan keluarga dan negara demi meraih tujuan dan misi besar.

Puasa terdapat di dalamnya kesabaran dan usaha menghancurkan jiwa; dan diantara sarana Islam dalam mempersiapkan orang beriman yang memiliki sifat sabar dan penuh jiwa pejuang adalah yang mampu mengemban rasa haus, lapar dan hawa nafsu, menerima dengan riang gembira akan rasa letih, sederhana dan kerasnya hidup, selama hal tersebut berada di jalan Allah.

Wahai Umat Islam…

Bahwa Ramadhan merupakan salah satu bentuk ketaatan yang agung, dan pameran yang menakjubkan akan perniagaan ukhrawi, dan ibadah-ibadah ini akan menjadi waktu-waktu yang indah, masa-masa yang mengasyikkan, dan hari-hari dan malam yang penuh dengan hiasan; karena ketaatan merupakan waktu yang indah; yaitu pada bulan yang paling indah ini dan ganjaranpun disisi Allah sangat besar dan berlimpah; karena itulah hendaknya setiap muslim bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu yang agung ini dan menerimanya dengan taubat yang nusuh (sebenarnya) dan niat yang benar untuk ketaatan, dan keinginan yang kuat, himmah aliyah (semangat yang bergelora) untuk melanjutkan ketaatan hingga akhir ramadhan; sehingga menjadi orang yang ditulis oleh Allah terbebas dari api neraka, dan perbanyaklah di dalamnya amalan-amalan kebaikan sebagaimana yang disebutkan dalam atsar:

وَاسْتَكْثَرُوا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لاَ غَنِى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ الَّلتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِِمَا رَبَّكُمْ: فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَتَسْتَْغْفِرُوْنَهُ، وَأَمَّا الَّلتَانِ لاَ غَنِى بِكُمْ عَنْهُمَا: فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ، وَتَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ

“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya; Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

Perbanyaklah tilawah Al-Qur’an Al-Karim; karena bulan Ramahdan adalah bulan Al-Qur’an, di dalamnya Al-Qur’an diturunkan, dan di dalamnya pula Jibril datang kepada nabi saw; mengajarinya dan menelaahnya bersama Rasulullah saw; sampai pada tahun di dalamnya Rasulullah saw wafat, Jibril melakukannya sebanyak dua kali.

Dan seorang muslim hendaknya berambisi dalam memperbanyak sedekah dan mengasihi orang-orang fakir dan miskin dan berbuat baik kepada mereka dan memberi sesuatu dari nikmat yang Allah anugrahkan kepadanya; karena bulan ini disebut juga dengan bulan meningkatnya nilai-nilai ruhiyah (spiritual) daripada nilai-nilai madiyah (material), dan menjadi sarana peleburan akan kehidupan dunia yang melekat dalam jiwa sehingga dihempaskan kebelakang pundaknya, dan memberikan manfaat –pada sisi lain- sepanjang waktu baik pagi maupun sore hari.

Allah SWT melipat gandakan pahala dan ganjaran bagi orang-orang yang bersedekah, dan membalaskan ganjaran kepada mereka yang memberi terhadap hamba-hamba yang membutuhkan dan ternyuh hatinya terhadap anak-anak yatim dan para janda, mereka terbiasa memiliki sifat dermawan dan sifat memberi seperti halnya nabi saw; yang memiliki sifat dermawan dan kasih sayang dan bahkan seperti sifat memberi dan ringan tangan, dan nabi saw manusia paling dermawan jiwanya pada bulan ramadhan saat jibril mentadarruskan Al-Qur’an kepadanya; dari Ibnu Abbas berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جَبْرَيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ، وَكَانَ جَبْرَيلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- الْقُرْآنَ. فَإِذَا لَقِيَهُ جَبْرَيلُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

“Nabi saw merupakan manusia paling dermawan dalam kebaikan terhadap manusia, dan lebih dermawan lagi jiwa pada bulan Ramadhan, ketika bertemu dengan Jibril, dan Jibril selalu menjumpainya pada malam bulan Ramadhan sehingga beliau meninggal, mengajarkan kepadanya Al-Qur’an, dan ketika jibril menjumpainya kedermawanannya tampak lebih daripada angin yang bertiup”.

Bersungguh-sungguh jugalah wahai umat Islam menjalin silaturrahim, saling berkasih sayang, saling berziarah dan saling mengasihi sesama kerabat dan tetangga, berbuat baik antara sesama orang yang beriman, menghilangkan perselisihan dan permusuhan, dan membersihkan hati dari kedengkian dan kebencian:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Sesungguhnya hanyalah orang-orang beriman yang bersaudara, karena itu perbaikilah hubungan dua saudara diantara kalian dan bertaqwalah kepada Allah agar kalian diberikan rahmat”. (Al-Hujurat:10)

dan Allah berfirman:

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاً لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr:10)

Dan dalam syair disebutkan:

أَتَى رَمَضَانُ مَزْرَعَةً الْعِبَادِ لِتَطْهِيْرِ الْقُلُوْبِ مِنَ الْفَسَادِ

فَأَدِّ حُقُوْقَهَ قْوَلاً وَفِعْلاً وَزَادَكَ فَاتَّخِذْهُ لِلْمَعَادِ

فَمَنْ زَرَعَ الْحُبُوْبَ وَمَا سَقَاهَا تَأَوَّهَ نَادِمًا يَوْمَ الْحِصَادِ

Ramadhan telah tiba sebagai bulan panen bagi setiap hamba

Untuk membersihkan hati dari berbagai kerusakan dan dosa

Maka dari itu tunaikanlah hak-haknya; baik ucapan dan perbuatan

Dan carilah bekalmu untuk hari depan; ambil dan perbanyaklah

Bagi siapa yang menanam benih namun tidak menyiraminya

Niscaya akan menyesal disaat hari panen

Tahniah Untuk Dunia Islam

Kami sampaikan selamat kepada dunia Islam seluruhnya dengan kehadiran bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, dan kami berharap dan memohon kepada Allah agar dijadikan hilal bulan ini dengan kebaikan, keberkahan dan persatuan bagi umat Islam, kemenangan dan dukungan dari Allah terhadap mereka, sebagaimana kita harus bersimpuh dihadapan Allah agar diikatkan hati-hati kita dengan ikhwan-ikhwan para mujahidin di berbagai tempat mereka berada, melepaskan belenggu yang mengikat mereka dan membebaskan mereka dari penjara.

Memberikan pesan kepada dunia seluruhnya untuk berusaha melepaskan blockade atas bangsa Palestina sehingga mereka dapat menikmati kebebasan dan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari kebutuhan hidup pada bulan yang penuh berkah ini.

Adapun ikhwan-ikhwan kita yang berada di penjara penjajah dan orang-orang zhalim kami sampaikan kepada mereka dan keluarga mereka; selamat dengan kedatangan bulan kesabaran ini, dan kami sampaikan kepada mereka: bersabarlah.. karena kekejian orang-orang zhalim pasti akan pergi sementera fajar Islam pasti akan datang; cahayanya akan bersinar di ufuk dan hal tersebut tidak langgeng kecuali dengan sabar sesaat

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ. بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

“Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang”. (Ar-Ruum:4-5)

Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.. dan salawat dan salam atas nabi kita, Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya.

(sumber : http://www.al-ikhwan.net/beberapa-keutamaan-bulan-ramadhan-527/)

Snow Prince



Film ini.. Asli,, buat w nangis.. Sediiih bgt :'(.. Bercerita tentang seorang anak laki-laki berusia 10 tahun Sota (Shintaro Marimoto) yang sudah yatim piatu dan dia diasuh oleh kakeknya. Sota memiliki seekor anjing bernama Chibi. Karena kurangnya biaya, Sota terpaksa tidak sekolah dan sehari-hari bekerja membantu kakeknya mengumpulkan kardus bekas.
Sota sangat pandai melukis, dia paling suka melukis akar. Karena baginya daun dan bunga bisa tumbuh karena adanya akar. Akarlah yang bekerja keras. Sota memiliki seorang teman bernama Sayo.
Sayo termasuk kalangan berada. Ayah Sayo tidak menyukai anaknya berteman dengan Sota yang miskin dan tidak punya apa-apa.



Hal yang menginspirasi dari film ini adalah :
1. Ketika Sota dipercaya oleh kakeknya untuk mengambil upah kerjanya selama seharian. Ketika Sota hendak membeli telur untuk kakeknya, ternyata uang hasil kerjanya dicopet. Dan kakeknya dengan bijak hanya tersenyum dan malah memberi semangat pada Sota dan berkata, "Tidak apa-apa Sota.. Ada seseorang yang membutuhkan uang ini dibandingkan dengan kita.. Relakan saja Sota,, besok kita bekerja lebih keras dan cari lebih banyak uang lagi..". Hal ini mengajarkan kita tentang keikhlasan menerima segala ujian/cobaan dari Allah..



2. Sota yang serba kekurangan masih bisa berbagi makanan dengan anjingnya.. Hal ini mengajarkan kita, untuk saling berbagi kepada siapapun yang membutuhkan walaupun kita sendiri serba kekurangan.. Berbagi bukan hanya berbagi dalam hal materi, tapi berbagi ilmu, berbagi kesenangan lebih berarti..


3. Sota menahan lapar dan tidak membeli makanan untuk membeli selembar kertas untuk ia lukis dan akan dihadiahkan pada sahabatnya Sayo. Hal ini mengajarkan kepada kita apabila menginginkan suatu hal, kita harus mengusahakannya sendiri.. Jangan terlalu bergantung pada orang lain..


yang bikin w bete adalah endingnya yang menyedihkan.. huhu :'(
pertama kakeknya Sota meninggal, trus dengan hasil uang yang dikumpulin oleh Sota, ia beli kertas dan ia lukis apa yang ada di hatinya.. pas dia mau kasih ke Sayo, bapaknya bilang Sayo lg sibuk gtu deh.. dan akhirnya tuh lukisan dikasi ke bpknya, tapi bapaknya ga ngasi ke Sayo..
si sota balik ke rumahnya, ternyata rumahnya kebakaran.. dia berusaha madamin sma baju nya.. tpi malah bajunya ikut kebakar..
akhirnya dia pergi dengan hanya mengenakan baju yang sangat tipis, padahal waktu itu salju turun sangat deras.. dan... sota kecil tidak dapat menahan dinginnya malam itu.. Ia pun menyusul kakeknya pergi..


Sekian review film dari w..
Enjoy it :)

Dialog antara Aku dan Saya

Berikut dialog antara Aku dan Saya :

Aku : huhuhu... (baca : ceritanya nangis)
Saya : Knp Aku? apakah ada masalah yang mengganggumu??
Aku : Aku sedih Saya huhuhu...
Saya : Aku mau cerita sama Saya, kenapa Aku sedih??
Aku : Aku punya teman Mereka dan Kalian, dulu Aku, Mereka, dan Kalian sangat dekat. Kami sudah seperti sadara sendiri. Senang, sedih, susah, bareng bahkan kami sering kena marah bareng. Tapi, akhir-akhir ini Aku merasa ada jarak pembatas antara Mereka dan Kalian
Saya : Maksudnya apa Aku?


Aku : Kalian merasa Mereka sudah berubah, Kalian merasa semua pekerjaan Mereka kerjakan sendiri, tanpa melibatkan Kalian. Sedangkan Mereka merasa Kalian tidak membantu pekerjaan Mereka. Aku bingung Saya
Saya : Astagfrullah.. Memang Mereka dan Kalian ga pernah sharing Aku?
Aku : sudah sangat sering Saya.. Aku bingung karena perkataan yang diucapkan Mereka berbeda dengan ucapan dari Kalian. Aku bingung mana yang benar dan mana yang salah. Aku sedih Saya ketika ada Saudari Aku yang saling membicarakan dibelakangnya. Aku sedih ketika ada ketidak percayaan antar sesama saudari Aku.. Aku ingin Meraka dan Kalian seperti dulu lagi.

Saya : Sabar ya Aku.. Saya yakin semua masalah pasti ada penyelesaiannya..
Aku : untuk Kalian dan Mereka,, Aku ga mau belain siapa-siapa.. Aku pernah jadi Mereka, Aku juga pernah jadi Kalian.. Aku tau perasaan Kalian dan Mereka seperti apa.. Tapi jujur, Aku belum pernah melihat Kalian begitu semangat dalam suatu pertemuan.. Aku risih Kalian, Aku ngerasa Kalian ga nganggep Aku.. Mereka.. Aku, Kalian rindu dengan Mereka yang dulu..
Aku rindu dengan masa-masa dulu ketika tidak ada Aku, Kalian, ataupun Mereka tapi hanya ada Kita.. Masa-masa sebelum Kita mengenal "dia", "dia", "dia", dan "dia".. Masa-masa Kita masih sering bercanda-canda tanpa ada jarak pembatas..

Saya : Aku.. Semua memang sudah Allah rencanakan seperti ini.. Allah tau mana yang terbaik buat Aku, Kalian, dan Mereka.. mungkin Allah ingin menguji seberapa kuatkah ikatan ukhuwah Aku, Kalian, dan Mereka..
Aku : Ukhuwah yah ??? hahaha... Kadang, Aku sering bertanya-tanya ukhuwah islamiyah itu sebenarnya seperti apa sih Saya??
Saya : Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang didasarkan persamaan aqidah dan atas nama Allah Aku.. Memang kenapa??

Aku : Gpp koq Saya.. Mereka dan Kalianlah yang mengajarkan apa itu ukhuwah islamiyah kepada Aku,, tapi, kenapa yang Aku lihat tidak seperti penjabaran dari Mereka ataupun Kalian??
Aku riiinddduuuuu Kita... :'(
Saya : Laa Tahzan yaa Aku..
Aku percaya sama Allah kan?? percayalah Aku, semua ini merupakan proses untuk Aku, Kalian, dan Mereka untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi..
percayalah.. :)

Aku : Astagfirullah.. iya Saya,, Aku ngerti sekarang.. trus, apa yang harus Aku lakukan Saya ?
Saya : berdo'alah Aku.. krn do'a adalah senjata umat muslim.. sering-sering robithoh Kalian dan Mereka.. krn sesungguhnya Allah lah pemilik semua hati,, dan yakinlah pada Allah.. Allah tidak akan memberikan ujian/cobaan melebihi kemampuan umatNya koq..
Aku : Iyaaa Saya.. Astagfirullah... Jazakillah ya Saya..
Saya : Waiyakki :)

Keizoku 2 - SPEC


Film dorama jepang ini bercerita tentang detektif yang bekerja di kepolisian Jepang. Seorang detektif wanita yang bernama Touma Saya (Toda Erika), wanita jenius dengan IQ 201, menggunakan gips pada tangan kirinya, memiliki selera makan yang aneh, dan penampilan yang serampangan. Dia bekerja pada unit / divisi yang menyelidiki kasus – kasus yang tidak bisa dijelaskan yang bernama Unidentified Crimes Unit. Di bawah pimpinan chief Nonomura, divisi ini sering diremehkan oleh divisi lain dalam kepolisian tersebut.

Di sebuah penggerebekkan, terjadi hal yang misterius yang menyebabkan seorang polisi yang bernama Shimura mengalami luka yang sangat serius. Dan semua bukti tertuju pada satu orang yaitu Sebumi Takeru (Kase Ryo), seorang polisi yang berasal dari divisi SIT (kayak densus 88 gtu deh). Karena kejadian tersebut Sebumi dipindahkan ke divisi Unidentified Crimes Unit ini.


Sebumi Takeru yang serius harus bekerja sama dengan seorang Touma yang asal – asalan. Bersama, mereka menyelidiki berbagai kasus yang melibatkan orang – orang yang memiliki kekuatan SPEC. SPEC ? Apaan lagi tuh ? jadi, gini, setiap manusia biasanya hanya menggunakan sebagian kecil dari kemampuannya. Namun, orang – orang yang memilki kemampuan SPEC dapat memaksimalkan kemampuan hingga 90%. Orang - orang yang dianugerahi SPEC masing-masing memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Ada yang bisa menghentikan waktu, membaca pikiran orang lain, telekinesis, dan lain-lain. Kekutan tersebut terkadang disalahgunakan oleh orang – orang tersebut. Mereka yang menyalahgunakan kemampuan SPEC yang mereka miliki justru ingin menghabisi orang yang memiliki kemampuan SPEC juga. Bagaimana cara Sebumi dan Touma untuk menghentikan ulah mereka? dan apa penyebab Touma menggunakan gips pada tangan kirinya? Dorama ini memberikan ending yang tidak terduga – duga.



Ikhtilat lagi ???

Melihat fenomena - fenomena belakangan ini tentang ikhtilat.
Astagfirullah...
ikhtilat itu bukan hanya berdua-duaan dalam suatu tempat, tapi juga sms-an intens tentang hal-hal yang ga penting, telpon2an, komen status yang aneh2, bahkan nge-tag in juga termasuk ikhtilat gaya modern..

pelanggaran-pelanggaran seperti ini akan muncul ketika intensitas kordinasi/pertemuan tanpa pembatas/hijab terlalu sering.

Ingat ukhti/akhi, syetan itu tidak akan pernah putus asa dalam menggoda manusia, termsuk para ikhwah..
dibalik kedok kordinasi itu menjadi wasilah syetan untuk menjerumuskan antum/antuna..
Mau jadi apa dakwah ke depan jika smua penggeraknya berikhtilat??

Awal mula ikhtilat itu adalah karena kurangnya menjaga pandangan..
Seperti yang dikatakan oleh ust. Abdullah Gymnastiar
"Pandangan liar, tidak bisa tidak, akan mengikis kualitas iman yang tumbuh dalam hati seseorang. Iman itu tidak hilang dengan tiba-tiba dan serentak, namun periahan-lahan dan sedikit demi sedikit. Pada kenyataannya pandangan terhadap lawan jenis yang tak halal, menjadi media paling efektif untuk menghilangkan keimanan dari dalam diri.

Ia adalah salah satu senjata syetan yang sangat ampuh. Dalam Surat An-Nisaa ayat 118, syaitan laknatullah menegaskan komitmennya, "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan untuk saya"."

Artinya, syetan tidak akan menyerah untuk mengajak manusia-manusia ikut bersamanya. Ia hanya ingin manusia jatuh ke dalam keterpurukan, kebinasaan, dan keburukan.
Nau'dzubillah..

Dampak ikhtilat bagi ikhwah :
1. Mengganggu ketenangan jiwa dan fikiran.
2. Niat akan menjadi tidak ikhlas. Dimana suatu pertemuan diniatkan hanya karena Allah, namun karena ikhtilat niat menjadi ganda yang mengakibatkan rusaknya amalan kita kepada Allah.
3. Hilangnya peluang mendapatkan pahala dari Allah, bahkan karena dilakukan karena ikhtilat ditambah dengan tidak karena Allah, maka dosalah yang akan didapat.

Dampak Ikhtilat bagi dakwah :
1. Dakwah menjadi kurang berkah, boleh jadi dengan ikhtilat dakwah malah menjadi gagal dan berantakan, dikarenakan segelintir dari personil-personil penggerak dakwah yang melakukan ikhtilat.
2. Fitnah dakwah. Hati-hatilah dengan fitnah dakwah yang salah satunya akibat perbuatan ikhtilat, dan fitnah ini tidak hanya menimpa orang-orang yang melakukan pelanggaran namun fitnah yang sesungguhnya paling berat adalah gagalnya dakwah.
3. Akrab dengan maksiat. Ikhwatifillah, dakwah ini begitu mulia dan senantiasa mendapat predikat baik dengan komitmennya, tetapi dengan adanya "kasus-kasus ikhtilat" peristiwa tersebut dianggap sebagai justifikasi (pembolehan/pelegalan) saja karena jika tidak boleh dakwah tentu si ikhwah ini tidak akan melakukan ikhtilat.
4. Kesulitan dalam penataan Pernikahan ala da'awi para aktivis dakwah. Dengan legalnya ikhtilat dikhawatirkan fitnah begitu merebak, sementara ikhwan/akhwat dimungkinkan akan mendahulukan pilihan-pilihan dari pasangan ikhtilatnya dari pada tsiqoh dengan data (proposal) yang katanya seperti membeli kucing di dalam karung. Itukah anda...??

sekarang pilihan anda ada dua..
Anda ingin menjadi PENGGERAK dakwah? Bergerak bersama Rasulullah dan Rasul-Rasul terdahulu kita.
Atau
Anda ingin menjadi PENGHANCUR dakwah? yang bergerak bersama syaitan laknatullah..

Dakwah itu suci, Allah lah yang senantiasa menjaga kesuciannya..
Dan Allah akan 'membersihkan' dakwah dari orang-orang yang tidak suci..

Wallahua’lam bish-shawab.

@cindhinouvie | 2009. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / A Whole My World

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger